Beranda

Minggu, 03 November 2013

PLN Tersorot-nya Dahlan Iskan, Inspirasi Untuk Nambah Isi Periuk Nasi

Belajar menulis gaya Dahlan Iskan. Tulisannya selalu menarik untuk dibaca. Kuncinya ternyata ada pada 3 faktor.

Membaca tulisan-tulisan Dahlan Iskan di blognya kickdahlan.wordpress.com atau juga dahlaniskan.wordpress.com sangat merangsang saya untuk mempelajarinya. Bagaimana seorang Dahlan Iskan selalu melahirkan tulisan yang ditunggu banyak orang. Bahkan katanya ada orang yang cukup fanatik dengan curat-coret dia ini. Atau kalau boleh dibilang sakau. Tapi kata ini konotasinya negatif karena biasanya selalu dihubungkan dengan narkoba.

Tapi kalau sakaunya karena tulisan sang maestro jurnalistik ini rasa-rasanya malah banyak positifnya. Atau malah bisa memindahkan konotasinya yang selama ini selalu di sebelah kiri pindah ke kanan. Dari konotasi negatif menjadi konotasi positif. 

Selain ide-ide yang cemerlang juga tulisan Pak Dahlan ini sangat inspiratif. Seperti halnya "PLN Tersorot". Salah satu puisi yang dia tulis di bulan pertamanya menjabat sebagai Dirut PLN. Bahkan konon katanya puisinya ini dijadikan "ucapan selamat datang" di semua kantor unit PLN di seluruh Indonesia.

Selain memotivasi seluruh karyawan PLN di seluruh Indonesia. Puisi ini sebagai bagian dari kampanye Dahlan Iskan untuk memerangi korupsi di tubuh PLN. Dan, nyatanya cukup ampuh. Bukan karena puisinya. Tetapi bagaimana 'ruh' dari puisi tersebut menjalar ke seluruh nadi PT. PLN. Tentunya melalui berbagai cara yang diambil manajemen PLN dalam memperbaiki kinerjanya.

Nah, sebetulnya apa yang membuat puisi tersebut menjadi sangat mempunyai 'jiwa' sehingga mampu memotivasi seluruh karyawan PT. PLN itu? Untuk sementara kita simak dulu puisinya,

PLN Tersorot!
Tidak semua sorotan benar
Banyak juga yang hanya emosional
Tapi itulah kenyataannya
Kenyataan dunia modern saat ini
Yang disebut juga zaman marketing
Persepsi adalah segala-galanya
Persepsi sering mengalahkan fakta
Tidak ada gunanya berbantah lisan
Tidak ada gunanya marah serapah
Tidak ada jalan lain
Kita harus kalahkan persepsi itu
Dengan tekad baru:
Kita nyalakan indonesia seluruhnya !
Kita senyumkan konsumen secepatnya !
Tekad baru
Semangat baru
Cara baru
Bebaskan indonesia dari kegelapan
Bebaskan konsumen dari keluhan
Bebaskan warga PLN dari cap yang hina ini:
Cap sebagai sarang korupsi
Cap sebagai pengemis subsidi
Penghisap uang negeri
Tahun 2010 kita mulai sepenuh hati
Tahun 2012 kita akhiri penderitaan ini
Dahlan Iskan
Yang pertama, substansinya faktual.
Saat dia menulis puisi ini, faktanya PLN sering mendapat cacian terkait pelayanannya yang sangat memprihatinkan. Baik itu pelayanan pasokan PLN ke pelanggan karena selalu 'byar pret'. Ataupun pelayanan dari keluhan pelanggan. Dengan didasarkan pada fakta yang ada, tulisan 'Abah' begitu para 'murid jurnalistik' nya memanggil, terasa hidup dan berwibawa.

Kedua, alurnya sederhana tetapi terbangun dengan jelas.
Walaupun hanya sebuah puisi, alur ceritanya terbangun dengan jelas. Sehingga maksud dari isi puisi tersebut sangat mudah dicerna dan ditangkap tujuannya. Bahkan ketika menggambarkan kondisi tubuh PLN di saat itu, dalam puisi diatas sangat mudah kita tangkap.

Ketiga, memiliki visi.
Setiap tulisan Pak Dis, panggilan akrab dari koleganya untuk Dahlan Iskan, selalu memiliki visi. Yaitu harapan. Seperti puisi diatas harapan dari seorang Dahlan Iskan terhadap PT. PLN adalah bangkitnya PLN dari keterpurukan sebagai BUMN hina karena menderita akibat dicap sebagai sarang korupsi, pengemis subsidi dan penghisap uang negeri, di 2012.

Jadi, saya pun berharap seperti halnya tulisan Pak Dis agar tulisan ini menjadi satu inspirasi. Inspirasi untuk kehidupan blog ini, dan juga inspirasi untuk bisa menjadi sumber isi periuk nasi.

Tubagus Riburatnam

Tidak ada komentar: