Beranda

Jumat, 21 September 2012

Cara Berpikir Karyawan vs Pengusaha


Karyawan dan pengusaha memang telah ditakdirkan berbeda tetapi pada dasarnya saling membutuhkan. Pengusaha memerlukan karyawan untuk menjalankan bisnisnya. Dan karyawan pun akan selalu tergantung kehidupannya kepada pengusaha.

Dalam hal cara berpikir ada banyak perbedaan yang cukup mencolok antara karyawan dengan pengusaha. Diantaranya:
Karyawan :
Mencari alasan atau sesuatu yang bisa disalahkan ketika terjadi kegagalan

Sedangkan pengusaha:
Bertanggung jawab atas kesalahan/kelalaian yang dilakukannya dan berusaha untuk memperbaikinya.

Karyawan:
Kerjakan tugas saya, selain itu bukan urusan saya

Sedangkan pengusaha:
Segala sesuatu yang berimbas kepada bisnis, berimbas juga kepada saya. Segala sesuatu yang berimbas kepada bisnis adalah urusan saya.

Karyawan:
Takut berbuat salah dan gagal

Sedangkan pengusaha:
Saya tertantang untuk mencoba dan menerima kegagalan. Karena kesalahan yang membuat saya bisa belajar

Karyawan:
Ikut keramaian. Melakukan apa yang orang-orang lakukan dan kamu tidak akan salah.

Sedangkan pengusaha:
Menentang kebiasaan. Berpikir dan mengerjakan sesuatu secara berbeda.

Karyawan:
Menanti sesuatu terjadi baru kemudian beraksi. Jangan bertindak cerdas dan merusak pasar.

Sedangkan pengusaha:
Membuat sesuatu terjadi. Berpikir kedepan dan mengambil inisiatif. Menganggap bahwa masalah adalah tantangan

Karyawan:
Menyukai rutinitas yang biasa dan tidak menyukai perubahan

Sedangkan pengusaha:
Menyukai perubahan yang terus menerus dan tertantang untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik sekalipun harus bertentangan dengan keadaan di sekitarnya.

Sumber: Making of Enterpreneur



Kamis, 20 September 2012

BAGAIMANA CARA MEMULAI USAHA


Pertanyaan ini sering muncul ketika seseorang ingin memiliki sebuah usaha, bagaimana cara memulai usaha? Sebetulnya cara untuk memulai suatu usaha sangatlah mudah dan gratis tanpa biaya sedikitpun. Syaratnya hanya satu, mulailah dengan memiliki sebuah MIMPI. Karena dengan bermimpi Anda dapat menciptakan ide bisnis yang luar biasa, hingga akhirnya ide bisnis tersebut diolah menjadi sebuah peluang usaha baru baru yang menguntungkan.

Bermodal dengan ide bisnis dari sebuah mimpi besar yang dimiliki, tahapan selanjutnya memulai usaha dapat dijelaskan sebagai berikut :


1. Tentukan gagasan bisnis yang akan dikembangkan. 
Sebaiknya sesuaikan usaha yang akan dibuka dengan kemampuan, minat atau bakat yang kita miliki, namun tanpa meninggalkan faktor peluang pasar yang ada pada masyarakat. Banyaknya pengusaha sukses, karena mereka memilih bidang usaha yang mereka sukai. Sehingga kita akan selalu berusaha mengembangkan bisnis yang kita miliki, dengan perasaan senang hati tanpa ada kejenuhan ataupun rasa bosan yang sering muncul. Selain itu dapat juga memulai usaha baru yang belum pernah ada di pasaran sehingga terkesan unik dan menarik, atau membuka usaha yang telah banyak dipasaran namun memiliki peluang pasar yang masih besar.


2. Buatlah visi dan misi usaha.
Sebuah usaha harus memiliki visi serta misi yang jelas, sehingga tujuan dan langkah usaha tersebut dapat terkonsep dengan baik guna menunjang pengembangan usaha yang dibangun. Sekecil apapun usaha yang dimiliki, namun adanya tujuan usaha mempengaruhi kinerja serta hasil usaha yang akan diperoleh.


3. Action.
Sebaik apapun ide bisnis yang kita miliki, tidak akan pernah menjadi usaha yang sukses jika kita tidak segera bertindak. Mulailah usaha yang Anda rencanakan dengan penuh keyakinan dan ketekunan, karena menjalankan sebuah usaha hingga mencapai kesuksesan membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang cukup panjang dengan kerja keras yang harus dijalankan.


4. Selalu belajar dan lakukan pengamatan.
Amati pengusaha yang telah sukses dengan bidang yang sama dengan kita, bila usaha kita tergolong baru amatilah strategi manajemen yang mereka gunakan. Hal penting lainnya yaitu perdalam pengetahuan mengenai semua hal yang berhubungan dengan bisnis yang kita jalankan, agar produk kita bisa lebih inovatif.


5. Hadapi, hayati serta nikmati hambatan atau kegagalan.
Membangun sebuah usaha hingga sukses tidaklah mudah, adanya hambatan serta resiko kegagalan hampir selalu membayangi setiap usaha. Untuk itu sebaiknya kita harus selalu berpikiran positif terhadap hambatan serta kegagalan yang ada, karena dalam tiap kesulitan akan ada kemudahan jika kita mau bekerja keras. Tanpa kita sadari, dalam keadaan terdesak kreativitas seseorang akan meningkat untuk mencari solusi dari masalah yang ada. Oleh karena itu, hadapi, hayati serta nikmati hambatan usaha karena akan menguatkan mental usaha kita dan menambah kemampuan kita dalam membangun usaha. 

Kunci kesuksesan memulai sebuah bisnis adalah berani menjadikan mimpi kita menjadi ide bisnis yang nyata. Jangan pernah takut gagal dalam memulai bisnis, karena setiap kegagalan akan memberikan pelajaran berharga bagi langkah bisnis Anda. Salam sukses.

Sumber : E-Magazine Pengusaha Muslim

Sabtu, 15 September 2012

KIAT ORANG BIASA JADI ENTREPRENEUR SUKSES

Semua orang dapat menjadi entrepreneur. Tanpa kecuali. Untuk menjadi entrepreneur sukses dapat menggunakan pedoman SMART IN ENTREPRENEUR

S singkatan Sikap metal positif sebagai landasan untuk menjadi entrepreneur. 
M adalah Menciptakan mimpi dan berusaha mengejarnya. 
A (Action) adalah Ambil langkah sekarang juga, meskipun tidak punya uang. 
R kepanjangan Rahasia melambungkan bisnis dan 
T simbol Terimalah kegagalan yang merupakan bagian dari pelajaran untuk meraih kesuksesan. 
IN adalah Insya Allah, hanya Allah-lah yang mengizinkan kita sukses menjadi entrepreneur.


Menurut Profesor Edwood Chapman, sikap mental adalah cara mengkomunikasikan atau mengekspresikan suasana hati atau watak kepada orang lain. Jika ekpresi kita kepada orang lain positif, kita disebut sebagai orang yang bersikap mental positif. Sebaliknya, jika ekpresi kita kepada orang lain negatif, kita disebut orang yang bersikap mental negatif. Sikap mental positif merupakan salah satu dari jiwa entrepreneur yang menonjol. Mimpi adalah bayangan peristiwa atau apa saja yang tampak dalam tidur. Bermimpi
adalah melihat sesuatu dalam tidur atau menghayal sesuatu yang tak mungkin terjadi.



Bermimpi adalah menghayal sesuatu yang masih mungkin tercapai, meskipun belum ada gambaran bagaimana cara mencapainya atau sangat sulit mencapainya. Dalam bahasa manajemen, mimpi adalah visi, atau sesuatu yang dinginkan entrepreneur yang besifat ideal. Kegagalan merupakan label yang seringkali kita hubungkan dengan tindakan gagal, yang jika diterapkan, label ini membuat kita dikatakan orang yang tidak mampu.



Hal ini menurunkan semangat kita untuk menjadi orang sukses. Saat kita kecil, kegagalan tidak mempunyai makna, karena kita tidak mempunyai konsep “kegagalan”. Jika kita memiliki konsep kegagalan, kita tidak akan dapat berbicara, tidak akan dapat menulis dan Entrepreneurship tidak akan dapat berjalan. Karena untuk berbicara, menulis dan berjalan harus melalui kegagalan yang tak terhitung jumlahnya. 



Demikian juga dalam dunia bisnis dapat meniru kegagalan kita di masa kecil dan kita dapat belajar dari kegagalan tersebut. Insya Allah, hanya Allah-lah yang me ngizinkan kita sukses menjadi entrepreneur. Dengan demikian, akan memacu kita untuk berusaha dan tawakal. Sukses merupakan proses yang bergulir. Meskipun demikian, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum atau kelompok atau individu, kecuali kaum atau kelompok atau individu itu berusaha mengubahnya.



Kita berusaha yang terbaik, sabar dan mengikuti jalan yang benar yang dilandasi iman kepada Allah. Insya Allah kita akan menjadi entrepreneur yang berhasil, baik di dunia mapun di akhirat. Landasan pertama menjadi entrepreneur sukses bagi orang biasa adalah sikap mental positif. Ketika saya melakukan check in, saya diberitahu petugas bahwa pesawat saya ditunda satu jam pemberangkatannya.



Sikap mental positif saya gunakan dengan membuka laptop saya, kemudian menulis artikel ini di ruang tunggu Bandara Sukarno-Hatta. Ketika ada pemberitahuan bahwa penumpang diperkenankan masuk pesawat, tulisan ini sudah jadi. Saya beruntung, karena seorang penumpang mengatakan kepada saya, “Saya tadi menunggu pesawat sejak jam dua, Pak. Karena penerbangan hari ini penuh. Baru sekarang (jam delapan) ini saya bisa naik.



Saya harus nunggu enam jam,” katanya kepada saya. “Lama sekali ya, Pak,” jawab saya mengiyakan. Pengalaman lain menggunakan sikap mental positif adalah saat pendirian AMIKOM Yogyakarta. Sebelum mengajukan izin, kami mempersiapkan proposal. Mulai dari mengurus pendirian Yasasan AMIKOM, membuat statuta, rencana induk pengembangan, kurikulum dan kelengkapan dosen.



Kendala utamanya adalah fasilitas yang terbatas dan tidak mempunyai dana. Gedung sewanya belum dibayar, fasilitas komputer dan perpustakaan seadanya. Memang kami memulai perguruan tinggi tanpa uang tunai. Kami beruntung dituntun Koordinator Kopertis Wilayah V dan para stafnya ketika itu. Dari awalnya buta tentang perguruan tinggi menjadi remang-remang tahu tentang perguruan tinggi dan persyaratan pendiriannya. 



Setelah itu kami mencoba membuat proposal pengajuan izin perguruan tinggi AMIKOM Yogyakarta. Setelah proposal selesai, izin itu kami ajukan dengan menyerahkan kepada Kopertis Wilayah V. Saat itu AMIKOM mengajukan izin ke Jakarta bersama lima calon perguruan tinggi lain dari Yogyakarta. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya turunlah izin dari Pemerintah. Dari enam perguruan tinggi tersebut, ternyata yang keluar baru empat perguruan tinggi. 



AMIKOM salah satu yang belum keluar izinnya. Saya menyadari, belum keluar izinnya karena persyaratannya mungkin paling minimal. Meskipun demikian, staf-staf saya gelisah, karena AMIKOM tempat mencari nafkah dan menyalurkan idenya, belum mendapat persetujuan pemerintah. “Kenapa Pak Yanto kok kita belum keluar izinnya, sedangkan yang lainnya sudah?” tanya staf-staf saya dengan nada sedih. Untuk menghiburnya, saya bersikap mental positif. Saya menghibur mereka dengan mengatakan, “Kalau kita belum keluar izinnya, itu artinya Tuhan menghendaki agar kita bekerja lebih keras lagi dan berdoa lebih panjang lagi.



Kalau itu kita lakukan, insya Allah kita lebih berhasil dibandingkan yang lainnya”. Jawaban saya membuat staf-staf saya tetap bersemangat dan tetap bekerja keras. Mereka juga berdoa sungguh-sungguh, berharap izin tersebut segera keluar. Waktu yang panjang itu membuat staf-staf mengkhawatirkan izin tersebut tidak keluar. Mereka barangkali membayangkan bagaimana kalau izinnya tidak keluar.



Mereka mau bekerja di mana, mereka tidak tahu, karena satu-satunya harapan bekerja di AMIKOM Yogyakarta. Akhirnya dengan bantuan Koordinator Kopertis dan staf-stafnya, izin yang kami tunggu-tunggu keluar juga. Kami senang dan haru. Saya dan beberapa staf saya meneteskan air mata dan sujud syukur. Untuk memperoleh izin dengan perjalanan yang sangat panjang dan berliku. Perjalan yang seperti itulah yang menjadikan staf saya ingin tetap menjaga izin itu agar tetap dalam genggaman dan menjadikan AMIKOM Yogyakarta tetap berkibar. Sikap mental positif terbukti merupakan salah satu senjata untuk menguatkan semangat dan motivasi mereka untuk tetap berjuang dan bertahan di AMIKOM Yogyakarta.

Sumber : E-Magazine Pengusaha Muslim