Beranda

Minggu, 02 Oktober 2011

Lapangkanlah Dada Saat Ditimpa Masalah


Seorang pemuda sedang termenung karena sedang ditimpa suatu masalah. Dia terlihat begitu terpukul akibat beban masalah tersebut.
Tiba-tiba seorang kakek yang bijak dan telah makan asam garam kehidupan ini datang menghampirinya. Dia lalu bertanya, “Hei anak muda! Apakah gerangan yang membuat engkau termenung begitu?”
Pemuda itu tidak segera menjawabnya, tetapi masih asik dengan pikirannya sendiri.
Lalu si kakek menempuk pundak pemuda itu.
“kenapa, nak?” lanjut sang kakek. Pemuda itu masih tetap diam.
“Baiklah, saya tidak akan memaksa kamu untuk menjawab pertanyaan saya. Tetapi saya tidak akan membiarkanmu terlarut dalam masalah kamu tersebut.” akhirnya sang kakek mengalah
“Sekarang, kamu ikut ke rumah saya, ayo!” ajak sang kakek sambil setengah memaksa pemuda itu untuk mengikutinya.
Akhirnya pemuda itupun beranjak juga dan berjalan di belakang sang kakek tua.
Sesampainya dirumah sang kakek. Sang kakek mengambil dua sendok garam dan segelas air putih. Kemudian dia mengambil satu sendok garam dan dimasukkan kedalam air di dalam gelas tersebut.
“Nah, minumlah!” suruh si kakek kepada pemuda itu.
Lalu si pemuda itupun mengikuti perintah sang kakek meminum air dalam gelas tersebut.
“Puuhhhkk!” dia memuntahkan air tersebut karena terasa pahit di lidah.
“Apa maksud kakek dengan memberi saya air garam ini?” protes pemuda itu.
“Apa rasanya?” sang kakek sambil tersenyum.
“Ya pahitlah!”" pemuda itu setengah marah, karena merasa dipermainkan sang kakek.
“Ok, sekarang ikut saya!” seru sang kakek sambil beranjak diikuti oleh pemuda itu.
Sang kakek menuju sebuah telaga yang tidak jauh dari rumahnya.
Sesampainya di telaga itu kemudian sang kakek melemparkan satu sendok garam sisa yang dibawanya tadi.
“Sekarang, minumlah!” perintah sang kakek.
Sang pemuda pun menuruti perintah sang kakek dan meminum setenguk air telaga itu.
“Gimana rasanya?” tanya sang kakek.
“Segar sekali Kek! jawab pemuda itu.
“Kamu tau maksud dari semua ini?” tanya sang kakek lagi.
“Apa maksudnya Kek?” pemuda itu malah balik bertanya.
“Masalah yang kamu hadapi itu, apapun masalahnya, kadarnya sama seperti sesendok garam yang saya bawa tadi. Akan terasa pahit kalau kita campurkan ke air segelas tetapi tidak terasa apa-apa jika kita campurkan ke air telaga. ” terang sang kakek.
“Jadi maksudnya, pada saat kita ditimpa suatu masalah, jangan sempitkan hati kita tetapi lapangkanlah! Jangan jadikan hati kita sebuah gelas yang meskipun dicampur air, garam sesendok itu akan terasa pahitnya. Tetapi jadikan hati kita seperti telaga ini yang walaupun kamu masukkan garam segelas rasa airnya akan tetap terasa segar.” ucap sang kakek mengakhiri petuahnya kepada sang pemuda.
Sang pemuda pun akhirnya tersenyum mendengar penuturan sang kakek dan kembali bergairah untuk menjalani kehidupannya.
“Terima kasih Kek, atas pelajaran ini.” serunya sambil beranjak pergi.

(Cerita motivasi hidup)